Pages

Sunday, November 16, 2008

LIHAT MANGA ASYIK


Kisah Sekte Anti- Dracula
Konami dan tim pimpinan Kouji Igarashi tidak perlu khawatir setiap kali merilis seri Akumajou Dracula (Amerika: Castlevania) bergrafis 2D. Sejak hadirnya Akumajou Dracula - Nocturne in the Moonlight di mesin PSone pada tahun 1997, para penggemar selalu antusias menyambut apapun yang disuguhkan. Tiga seri untuk mesin portabel GameBoy Advance dan dua seri untuk mesin Nintendo DS semuanya laris terjual. Ini terutama karena jumlah game action 2D yang beredar saat ini memang sangat minim, sementara jumlah penggemarnya tetap melimpah.

Meski begitu, dalam tiap seri Konami selalu berusaha menyuguhkan hal-hal baru, yang sepertinya semakin lama semakin drastis. Dalam game Akumajou Dracula - Gallery of Labyrinth dua tahun silam, mereka memajang dua karakter protagonis yang bisa dimainkan bersamaan, serta sepuluh area terpisah. Saat itu, para penggemar mencoba menebak-nebak apa yang akan disajikan berikutnya.

Pertanyaan itu terjawab dalam Akumajou Dracula - Ubawareta Kokuin (Amerika: Castlevania - Order of Ecclesia) yang baru saja dirilis. Game ini mengandalkan inovasi besar pada unsur cerita, area penjelajahan, dan tingkat kesulitan permainan.

Dalam game ini, dikisahkan bahwa klan Belmont yang secara turun-temurun memerangi Dracula tidak ada lagi. Bahkan Alucard dan klan Morris yang biasa membantu para Belmont juga sedang absen. Maka, demi menghadapi sang penghisap darah legendaris tersebut, berbagai organisasi didirikan. Yang paling potensial untuk menjalankan misi tersebut adalah sekte Ecclesia pimpinan Barlowe, yang punya senjata rahasia bernama Dominus.

Senjata ini konon hanya bisa digunakan oleh gadis bernama Shanoa. Tapi, dalam ritual penggunaannya, Dominus direbut oleh Albus, salah satu murid Barlowe. Shanoa pun berangkat mengejar Albus. Pengejaran ini juga melibatkan para penduduk desa Wygoll yang memiliki darah Belmont.

Secara garis besar, separuh alur permainan berisi perburuan Shanoa terhadap Albus. Menjelajahi berbagai area dalam perburuan ini terasa agak berbeda dengan penjelajahan kastil raksasa Dracula yang selama ini dikenal. Meski jumlahnya banyak, tiap area terasa pendek (bahkan dibandingkan dunia lukisan dalam Gallery of Labyrinth). Desa Wygoll seperti menjadi markas bagi Shanoa, tempat mempersiapkan diri untuk pertempuran selanjutnya.

Permainan bisa saja berakhir bersamaan dengan usainya perburuan terhadap Albus. Saat itu, bahkan kastil Dracula (Castlevania) belum terlihat. Tapi, jika memenuhi persyaratan tertentu, pemain bisa menikmati separuh alur permainan berikutnya, yang lebih terasa familiar.

Meski terasa singkat, tapi Konami mengkompensasikannya dengan tingkat kesulitan yang jauh di atas seri-seri terdahulu. Cukup banyak musuh yang mampu menghabisi Shanoa, terutama jika mengeroyok. Apalagi, separuh dari musuh dalam game ini adalah sosok-sosok baru, sehingga para veteran sekalipun belum mengenal pola serangannya.

Tapi, bukan berarti musuh-musuh tersebut mustahil dilawan. Para boss yang punya kemampuan tempur jauh di atas para kroco pun bisa dilawan secara sempurna. Game ini menyediakan hadiah khusus bagi pemain terampil yang mampu mengalahkan boss tanpa terkena serangan sama sekali.

Dan jika segala kesulitan ini masih dianggap kurang menantang, Konami menyediakan Training Hall dan Large Cavern yang menguji segala kemampuan pemain. Segmen ini bahkan lebih sulit ketimbang game Akumajou Dracula-X - Chi no Rondo yang tahun lalu dirilis untuk mesin portabel PSP. (ray)

Akumajou Dracula - Ubawareta Kokuin

Genre: 2D Action

Mesin: Nintendo DS

Produksi: Konami

Rilis: 23 Oktober 2008

Dikutip Dari : www.jawapos.com
Show Comments

0 comments:

Post a Comment